Pepsi Hengkang dari Indonesia, Ini Sejarah dan Penyebabnya

Chris Rank | Bloomberg | Getty Images

Apa kalian termasuk pecinta minuman berkarbonasi? Bagi kalian para pecinta minuman berkarbonasi, pasti sudah tak asing lagi dengan minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat (AS), Pepsi.

Ya, Pepsi telah lama hadir dan mewarnai toko ritel kecil maupun besar di Indonesia.

Namun sayangnya, kini para pecinta minuman berkarbonasi tampaknya sedang berduka. Pasalnya, menurut informasi yang beredar luas, produk minuman yang merupakan pesaing utama Coca-Cola ini bakal hilang dari pasar Tanah Air.

Sebab, per 10 Oktober 2019 nanti, Pepsi bakal berhenti berproduksi, menjual, dan mendistribusikan di Indonesia.

Padahal jika dikutip dari laporan keuangan PepsiCo pada tahun 2018 lalu, pendapatan PepsiCo naik menjadi sebesar USD 64,66 miliar atau setara Rp916 triliunan.

Bahkan pesaingnya Coca-Cola hanya meraup untung sebesar USD 31,8 miliar atau setara Rp451 triliunan atau lebih dari setengahnya.

Namun meski Pepsi mengalami kenaikan, angka ini memang tidak terlalu jauh, mengingat hanya naik tipis 2 persen dibandingkan tahun 2017 silam yang sebesar USD 63,52 miliar.

Lantas, kira-kira apa ya penyebab minuman ringan yang banyak digemari anak muda dan telah lama melekat di lidah orang Indonesia ini tak lagi beredar di Tanah Air? Berikut ulasannya:

Sejarah Bisnis Pepsi di Indonesia

(image: CNBC.com)

Sebelum membahas langsung ke poin mengapa Pepsi memilih hengkang dari Indonesia, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu sejarah bisnis Pepsi di Indonesia.

Mengutip dari Kompas.com yang melansir sebuah penelitian yang dikutip dari openlibrary.telkomuniversity.ac.id, Pepsi (sebelumnya bernama Pepsi-Cola) adalah merek minuman ringan yang diproduksi oleh PepsiCo dan dijual di seluruh dunia melalui toko, restoran, dan mesin penjual.

Pepsi merupakan salah satu merek yang paling sukses, berharga, dan dipuja dalam sejarah. Perusahaan dengan perkiraan nilai 16,5 miliar pada tahun 2012 ini, telah identik dengan sesuatu yang menyenangkan, menyegarkan, dan kegembiraan selama lebih dari satu abad.

Pepsi-Cola pertama (kemudian diperkenalkan sebagai “Brad Drink”) telah dibuat oleh Caleb Bradham D., seorang farmakolog atau seorang ahli farmasi yang berbasis di Carolina Utara, pada tahun 1893. Pepsi dibuat dengan campuran gula, karamel, hingga pala.

Pada 28 Agustus 1898, merek dagang “Pepsi-Cola” terdaftar pada bulan Agustus 1898, tetapi baru menjadi merek dagang pada 16 Juni 1903 dan kemudian untuk “Pepsi” pada tahun 1961.

Di Indonesia, Pepsi diproduksi oleh PT Pepsi Indobeverages dengan pabriknya di Purwakarta. Perusahaan PT Pepsi Indobeverages merupakan kerja sama antara PepsiCo Amerika Serikat dengan Indofood CBP Sukses Makmur Indonesia.

Pada tahun 1995, Salim Group mendirikan pabrik yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat, dengan nama PT Pepsi Indobeverages. Pabrik tersebut bertujuan untuk melayani kebutuhan di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan sekitarnya, serta membantu melayani kebutuhan pemasaran di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada tahun 1996, PT Pepsi Indobeverages baru memulai produksinya karena perusahaan tersebut baru mendapat izin pada tanggal 8 Maret 1996 dengan nomor izin no. 481/I/Industri dari Departemen Perindustrian.

PT Pepsi Indobeverages telah menghasilkan beberapa produk Carbonated Soft Drink (CSD), diantaranya Pepsi Regular, Pepsi Blue, Pepsi Twist, Pepsi Cola, Mirinda Strawberry, Mirinda Root Berry, 7-UP Emerald, 7-UP Revive, A&W Root Beer, Canada Dry, dan Tekita dalam kemasan botol dan kaleng. Terdapat pula jenis minuman yang tidak berkarbonat (Non CSD), yakni Gatorade, Tropicana Apple, dan Tropicana Orange.   

Pada tanggal 28 Juni 2013, produsen makanan dan minuman Indofood telah mengakuisisi perusahaan produsen minuman PT Pepsi-Cola Indobeverages (PCIB). Akusisi itu dilakukan oleh anak usaha Indofood, yakni PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM).

Dilansir pula dari sebuah penelitian yang dikutip dari repository.ipb.ac.id, PT Pepsi-Cola Indobeverages merupakan salah satu unit usaha (bisnis) dalam kelompok Indofood yang bergerak pada industri minuman ringan. Bentuk perusahaan adalah perusahaan patungan (joint venture) antara pihak Pepsi-Cola Internasional (USA) dan Indofood Group.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pepsi merupakan perusahaan patungan. Pepsi diproduksi oleh PT Pepsi-Cola Indobeverages dengan pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat.

Minuman ini didistribusikan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage yang merupakan perusahaan joint-venture antara PepsiCo Amerika Serikat dengan Indofood CBP Sukses Makmur Indonesia.

Sudah Tidak Dijual di Sejumlah Gerai Ritel

(image: CNBC.com)

Sementara itu, ternyata sejumlah gerai ritel seperti Alfamart dan Circle K memang kini tak lagi menjual produk minuman yang berasal dari Amerika Serikat tersebut.

Dikutip dari Liputan6.com, Corporate Affairs Director Alfamart Solihin membenarkan bahwa minuman ringan Pepsi memang tak lagi mejeng di toko ritel miliknya.

Kata dia, Pepsi sudah hilang dari edaran sekitar satu bulan yang lalu. Pihaknya pun berharap ada distributor lain yang menyalurkan Pepsi ke Alfamart.

“Sudah sekitar satu bulan lalu kosong, tidak ada sama sekali. Kalau alasanya saya enggak tahu, itu urusan Pepsi. Tapi saya berharap ada distributor baru yang bisa salurkan Pepsi lagi,” kata dia ketika dihubungi, Kamis (3/10/2019).

Penyebab Pepsi Hengkang dari Indonesia

(image: CNBC.com)

Juru bicara (Jubir) PepsiCo mengatakan kini Pepsi akan mengakhiri kiprahnya di pasar domestik. Alasannya, masa kontrak PepsiCo Inc dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) telah habis pada tanggal tersebut. Keduanya juga telah sepakat untuk tidak melanjutkan kerja sama lagi.

“Efektif mulai 10 Oktober 2019, AIBM tidak akan memproduksi, menjual, atau mendistribusikan produk PepsiCo,” ujar Jubir PepsiCo, Rabu (2/10/2019).

Baca Juga: Terkuak, Ini Rincian Gaji dan Tunjangan Anggota DPR 2019-2024 yang Baru Dilantik

Pepsi Berharap Bisa Kembali

(image: businessinsider.com)

Meski begitu, pihaknya berharap PepsiCo dapat kembali berusaha di pasar Tanah Air melalui sejumlah produk unggul lainnya dari perusahaan.

“PepsiCo berharap bisa kembali ke pasar Indonesia dengan merek-merek ternama kami seperti Pepsi, Miranda, 7up dan Mtn Dew di masa yang akan datang,” tegas dia.

Pepsi Digantikan Coca-Cola

(image: businessinsider.sg)

Keputusan Pepsi hengkang dari Indonesia tentunya mempengaruhi beberapa mitranya selama ini, seperti makanan cepat saji KFC dan Pizza Hut. Kedua perusahaan menyatakan Pepsi telah hilang dari salah satu menu mereka. Pepsi pun dipastikan akan digeser dengan Coca-Cola.

“Iya, sudah beberapa bulan lalu Pepsi informasikan ke kita kalau mereka mau fokus ke negara lain, enggak di Indonesia. Makanya kontrak dengan kami juga akan berakhir di Oktober nanti,” ujar Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk (KFC), Justinus Dalimin, seperti dikutip dari Liputan6.com.

“Sejauh ini pasokan minuman Pepsi aman. Nanti mungkin setelah kontrak berakhir akan pakai Coca-Cola,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk (Pizza Hut) Jeo Sasanto bahkan menyebutkan pihaknya sudah secara bertahap menggantikan Pepsi dengan pesaingnya, yaitu Coca-Cola.

“Secara bertahap pasokan Pepsi akan di gantikan Coca-Cola sampai dengan akhir Oktober 2019,” tegasnya.

Check Also

konsep jualan pakai mobil

5 Usaha dengan Konsep Jualan Pakai Mobil Agar Semakin Unik

Konsep jualan pakai mobil sebenarnya bukan hal baru dalam dunia usaha. Sudah banyak produk yang …