6 Fakta Tentang Vaksin Influenza Bayi yang Perlu Diketahui Orangtua!

Semenjak memasuki usia sekolah, ada banyak vaksinasi yang harus didapatkan oleh anak-anak. Vaksinasi ini bertujuan untuk memperkuat sistem imun untuk melawan penyebab penyakit yang masuk. Contohnya saja vaksin cacar air atau vaksin influenza bayi. Apalagi di saat pandemic masih berlangsung, perlu perlindungan ekstra untuk anak-anak dari orangtua. Karena tidak hanya menyerang orang dewasa, flu juga menyerang anak-anak. 

Vaksin Influenza Bayi

IDAI menganjurkan pemberian vaksin influenza bayi setelah berusia enam bulan dan dilakukan setiap tahun. Akan tetapi, banyak orangtua yang menyepelekan pemberian vaksin ini karena dianggap sebagai penyakit umum yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, faktanya, influenza menjadi salah satu penyakit mematikan yang menyebabkan sekitar 300.000-500.000 jiwa di seluruh dunia setiap tahun. Berikut 6 fakta tentang vaksin influenza yang perlu diketahui orangtua!

1. Influenza Berbahaya bagi Bayi

Anak-anak yang berusia di bawah lima tahun atau dua tahun nyatanya beresiko tinggi mengalami komplikasi serius akibat influenza. Karena itu, vaksinasi sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi dan mengurangi penyebaran flu ke orang lain. Dikutip dari CDC, vaksin telah terbukti mengurangi kemungkinan terkena penyakit flu.

Setiap tahun, CDC melaporkan ada jutaan anak jatuh sakit karena flu musiman, dan ribuan anak dirawat di rumah sakit, bahkan ada beberapa anak yang meninggal. Umumnya, anak di bawah usia 5 tahun membutuhkan perawatan akibat flu yang akhirnya menyebabkan komplikasi, seperti pneumonia, dehidrasi, disfungsi otak, dan infeksi telinga.

Di Indonesia, tercatat 3,3 juta kasus flu disebabkan oleh saluran pernafasan pada tahun 2017 yang menyerang anak di bawah usia 5 tahun.

2. Waktu yang Tepat Memberikan Vaksin

WHO, IDAI, dan CDC telah merekomendasikan anak berusia 6 bulan hingga 18 tahun untuk melakukan vaksinasi influenza setiap tahun.

Apalagi di Indonesia yang beriklim tropis, flu dapat terjadi kapan saja tanpa ada waktu tertentu. Anak-anak berusia 6 hingga 8 tahun mendapatkan vaksin untuk pertama kalinya memerlukan 2 dosis dengan jarak interval 1 bulan, lalu 1 dosis di tahun berikutnya.

Wanita hamil juga harus mendapatkan vaksin setiap hamil. Hal ini dapat membantu Ini karena vaksin flu yang diberikan selama kehamilan dapat membantu melindungi ibu dan bayinya dari flu.

3. Efektifitas Vaksinasi Influenza

Vaksin influenza untuk bayi sangat baik untuk mencegah penyebaran serta resiko komplikasi bahkan kematian ketika tertular influenza. Karena influenza bukan common cold atau batuk atau plasma, melainkan virus flu babi (H1N1), influenza A, dan influenza B.

Influenza jenis ini menyebabkan infeksi serius di saluran pernapasan yang merupakan bagian vital manusia. Vaksinasi influenza jelas akan efektif karena terus bervariasi setiap tahun tergantung dari virus yang mewabah. Tercatat, bahwa rata-rata vaksin influenza ini berhasil mencegah hampir 60%.

Vaksin tidak dapat menularkan influenza karena vaksin adalah virus yang sudah dilemahkan. Virus dalam vaksin tidaklah hidup dan tidak bisa menginfeksi lagi.

4. Waktu Terbaik untuk Vaksin

Waktu paling tepat adalah sebelum terkena influenza dan sebelum influenza itu mewabah. Sayangnya, di Indonesia masih banyak yang menyepelekan tentang vaksinasi influenza. Di negara empat musim, pemberian vaksinasi ini telah dilakukan sejak bulan Oktober dan November.

Setiap tahunnya influenza yang mewabah akan berbeda dan ilmuwan bisa menebak virus apa yang mewabah tahun ini. Untuk inilah, vaksin influenza perlu ditingkatkan setiap tahunnya dan terus berevolusi seiring perkembangan zaman.

5. Efek Samping Vaksinasi Influenza

Vaksin ini sebaiknya segera diberikan pada anak dengan imunitas rendah, pengidap kanker, penyakit jantung dan paru-paru, serta diabetes. Pastikan si bayi menerima vaksin dalam kondisi yang sehat. Perhatikan apakah si bayi memiliki alergi protein telur karena sebagian besar vaksin influenza mengandung protein telur. Jika si bayi mengidap sindrom kelumpuhan atau Guillain Barre, bayi itu tidak bisa menerima vaksin.

Awal mula pemberian vaksin, bayi umumnya akan mengalami demam juga muncul ruam kemerahan di dekat area suntikan. Ada beberapa yang mengalami muntah atau hidung berair. Tapi, jangan khawatir karena reaksi efek itu akan berlangsung selama 1 atau 2 hari dan bisa sembuh dengan sendirinya. Efek samping akan muncul setelah 6-12 jam vaksin. Namun, jika tidak kunjung mereda, lebih baik dikonsultasikan kondisi si bayi ke dokter.

6. Vaksin Influenza Dipastikan Aman

Vaksin ini telah diberikan lebih dari 50 tahun dengan rekor keamanan terbaik. Menurut CDC atau Centers for Disease Control dan Prevention, vaksin ini tidak aman jika calon penerima vaksin mengalami alergi telur atau penyakit yang telah disebutkan di atas. Vaksin juga tidak aman jika diberikan pada bayi di bawah usia 6 bulan.

Flu memang bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, penyakit ini bisa berkembang menjadi mengerikan serta menyebabkan infeksi atau komplikasi yang berbahaya. Banyak orang di dunia yang meninggal karena menyepelekan flu. Itulah 6 fakta tentang vaksin influenza bayi yang perlu diketahui para orangtua!

Check Also

Berikut 3 Kelebihan Investasi Emas Dibandingkan Investasi Lainya

Investasi emas merupakan salah satu investasi paling tua yang sudah ada sejak dahulu dengan prosentase …