Resiko Usaha Gas Elpiji yang Harus Diperhitungkan di Muka

Resiko usaha gas elpiji masih sangat besar dibandingkan usaha jenis yang lainnya. Maka dari itu, dibutuhkan perencanaan yang matang sebelum mulai menjalankan bisnis. Semakin maksimal planning yang direncanakan, maka resiko dagang juga bisa semakin ditekan.

Resiko Usaha Gas Elpiji

Berikut ini akan dijelaskan beberapa resiko berjualan gas elpiji. Silakan disimak terutama bagi orang yang ingin membuka bisnis ini di rumahnya. Jangan lupa untuk mencatat resiko-resiko yang diulas tersebut. ini resiko selengkapnya:

1. Jangkauan Pasar Sempit

Resiko usaha gas elpiji yang pertama ialah jangkauan pasarnya sangat sempit. Bahkan produk ini agak kesulitan untuk masuk ke daerah pedesaan terpencil atau ke area pelosok. Sehingga pasaran terbanyak hanya didominasi daerah perkotaan saja.

Sikap antipati warga tersebut disebabkan oleh stigma negatif kalau gas lpg sangat berbahaya. Apalagi adanya berita televisi yang menyiarkan tentang kasus gas lpg meledak dan menghanguskan seluruh isi rumah. Karena masalah ini, masyarakat lebih memilih memasak menggunakan tungku dan kayu daripada menggunakan kompor gas.

Tentu ini resiko bisnis yang harus ditanggung oleh pengusaha. Sedangkan cara menyiasatinya dengan sosialisasi menyeluruh kalau gas lpg tidak membahayakan. Termasuk mengajarkan cara menangani kebocoran dengan benar.

2. Distribusi Produk yang Sering Terlambat

Distribusi atau pengiriman produk gas lpg paling lama dibandingkan produk yang lain. Ini tidak hanya karena unit gas lpg yang kadang dibuat dengan jumlah terbatas, tetapi akses ke lokasi permintaan juga memicu masalah. Terutama jika pengirimannya ke area yang jauh dari kota seperti pelosok desa dengan kontur jalan yang tidak sehat.

Karena masalah distribusi ini, masyarakat menjadi malas untuk membeli gas lpg. sebab, pada saat dibutuhkan stok gas malah kosong, sedangkan ketika gas masih ada, stok malah berlimpah. Kondisi ini tentu disayangkan karena kerugian pengusaha juga semakin besar.

Teknik untuk mencegah masalah ini tentu menyediakan modal besar untuk membeli produk dengan jumlah banyak. Paling tidak yang sesuai dengan permintaan sekaligus jumlah penduduk yang menggunakan gas minimal di lokasi terdekat dari tempat usaha. Sehingga kebutuhan masyarakat terhadap gas lpg tetap terpenuhi tanpa harus ditunda.

3. Kebocoran Gas Lpg

Resiko usaha gas elpiji yang selanjutnya ialah kebocoran pada tabung gas. Ini biasanya terjadi akibat kesalahan dalam pengiriman atau karena peletakaan tabung yang salah. Kadang gas bocor juga disebabkan oleh pekerja yang melempar tabung dengan keras.

Ini bukan hanya resiko yang merugikan pengusaha dari segi finansial saja. Tetapi juga membahayakan pekerja karena potensi tabung meledak sangat besar. Sudah banyak kasus terjadinya kebakaran akibat kebocoran gas elpiji sampai ada yang merenggut nyawa.

Maka dari itu, sebelum mulai dikirimkan kepada masyarakat, silakan cek dulu kondisi tabung gas. Pastikan tidak ada kebocoran sedikitpun dan jika ditemukan masalah segera hubungi pemasok barang untuk dikembalikan. Jika semua produk bagus dan aman, maka tidak mengapa distribusi mulai dilakukan.

4. Modal Usaha Sangat Besar

Menjadi pebisnis tabung gas elpiji membutuhkan modal yang sangat besar. Bahkan untuk menyediakan 100 tabung saja dibutuhkan biaya modal sebesar 15 juta rupiah karena per-satu tabung dijual dengan harga Rp150.000. Ini masih belum termasuk biaya pembangungan gudang penyimpanan yang aman.

Pengusaha juga harus memiliki kendaraan untuk mengangkut tabung gas yang akan dipasarkan ke konsumen. Karena unit tabung gas elpiji cukup berat, tentu kendaraan yang digunakan juga harus memiliki ketahanan yang kuat. Nah untuk penyediaan alat angkut tersebut tentu dibutuhkan modal hingga puluhan juta rupiah.

Jika dikalkulasi secara total, modal untuk membangun bisnis elpiji bisa mencapai Rp100.000.000. Sedangkan beban modal yang terberat adalah modal yang untuk membangun gudang, toko, dan kendaraan pengangkut produk. Ini juga resiko yang harus ditanggung oleh penjual jika memang tertarik untuk berjualan tabung gas elpiji. 

5. Terjadi Diskriminasi Sosial

Pebisnis gas elpiji yang salah ketika merencanakan bongkat muatan, pasti akan mendapatkan diskriminasi sosial. Bukan tidak mungkin warga akan menegur jika bongkar produknya dilakukan di malam hari ketika warga sedang tertidur lelap. Alasannya karena proses ini sangat ramai dan suara dentingan tabung benar-benar memekakkan telinga.

Bukan itu saja, terkadang pebisnis dilarang untuk membangun usaha di wilayahnya. Karena warga sudah tahu kalau bisnis tersebut pasti mengganggu kenyamanan sekitar. Belum lagi resiko kebakaran yang sudah kadang tersebar melalui media.

Untuk menyiasati hal tersebut, pihak pebisnis harus bijak ketika membongkar barang. Selain lakukan dengan hati-hati, pilih juga waktu pembongkaran yang tepat. Usahakan tidak dilakukan di malam hari, tetapi siang hari ketika kondisi sedang ramai.

Itulah beberapa resiko usaha gas elpiji yang harus diperhitungkan matang oleh calon pengusaha. Jika memang draf keuntungannya lebih besar dan produk aman, maka tidak mengapa bisnis dilanjutkan. Sebaliknya, kalau dirasa resiko tidak bisa dipecahkan, lebih baik pilih usaha lain yang lebih aman dan menguntungkan.

Check Also

konsep jualan pakai mobil

5 Usaha dengan Konsep Jualan Pakai Mobil Agar Semakin Unik

Konsep jualan pakai mobil sebenarnya bukan hal baru dalam dunia usaha. Sudah banyak produk yang …