Mengenal Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Lainnya

Perbedaan Antara Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi Konvensional
Perbedaan Antara Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi Konvensional

Halo semuanya pada artikel kali ini saya akan membahas tentang perbedaan sistem ekonomi islam dan sistem ekonomi lainnya.

Pasti diantara kalian sering mendengar tentang bank mandiri syari’ah, BRI Syari’ah, BNI Syariah dan masih banyak lagi yang menambahkan kata syari’ah di belakangnya.

Pasti ketika mendengar kata syari’ah kalian akan teringat tentang Islam. Yap, kata syari’ah memang istilah yang sering digunakan dalam islam.

Lalu, apa sih sebenarnya syari’ah itu dan kenapa beberapa bank memunculkan kata syari’ah di belakangnya.

Apa perbedaannya dengan lain? apakah bank biasa untuk umum dan bank syari’ah untuk orang islam?

Jawabannya adalah pada sistemnya.

Sistem ekonomi yang satu ini memang sedikit berbeda dengan sistem ekonomi pada umumnya.

Secara lebih lanjut, mari kita bahas satu persatu mulai dari apa itu pengertian sistem ekonomi islam, prinsipnya dan apa perbedaannya dengan sistem ekonomi pada umumnya. So, stay tune ya.

Apa itu Sistem Ekonomi Islam?

Apa itu Sistem Ekonomi Islam
Apa itu Sistem Ekonomi Islam

Oke jika berbicara sistem apa sih yang ada di benak kalian? atau apa sih yang dulu diajarkan di sekolah tentang pengertian sistem?

Berbicara tentang sistem sebenarnya kita sedang berbicara mengenai sebuah tatanan, aturan, mekanisme dan masih banyak lagi.

Lalu apa sih yang dinamakan sistem ekonomi islam?

Pengertian sistem yang satu ini secara umum adalah sebuah sistem, mekanisme atau tata keseluruhan pelaksanaan kegiatan ekonomi yang diatur dan dilaksanakan berdasarkan Al Qur’an dan hadits.

Sedangkan menurut para ahli yaitu Hasanuzzaman pengertian ekonomi islam sebenarnya lebih mengarah kepada prinsip keadilan yaitu suatu sistem yang menata kehidupan masyarakat dalam berekonomi agar tercipatanya keadilan, dan manusia bisa menggunakan sumber daya material yang dimilikinya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa sistem ekonomi yang satu ini adalah pengaturan semua kegiatan ekonomi yang berlandaskan pada syaria’t islam.

Termasuk pengaturan mengenai jual beli,pinjam meminjam, akad dan lain sebagainya.

Jadi, sudah cukup jelas bukan mengenai pengertian apa itu sistem ekonomi islam? Sekarang apa saja sih ciri-ciri sistem ekonomi islam?

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Islam

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Islam
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Islam

Sebenarnya tidak cukup banyak perbedaan antara sistem ekonomi ini  dengan sistem ekonomi pada umumnya.

Pada hakikatnya, keduanya memang sama-sama untuk kesejahteraan. Tetapi, secara sederhana sistem ekonomi ini lebih ketat dibandingkan dengan sistem ekonomi pada umumnya.

Apa aja? yuk simak poin-poin di bawah ini:

  • Tidak memperoleh adanya bunga dari sebuah transaksi pinjam meminjam

Berbeda dengan sistem ekonomi konvensional.Sistem ekonomi ini tidak memberatkan adanya bunga terhadap para peminjamnya. Dalam artian tidak ada persyaratan berapa persen bunga yang harus dibayarkan dalam suatu peminjaman.

  • Adanya seleksi halal dan haram dalam semua produk yang terlibat dalam sistem ekonomi syari’ah

Kedua,adanya seleksi yang ketat antara halal dan haramdari semua produk yang terlibat dalam sistem ekonomi syari’ah. Misal, kamu ingin meminjam sejumlah dana ke bank syari’ah maka pihak bank akan menyeleksi untuk apa pinjaman kamu hingga ditetapkan bahwa usaha kamu  adalah usaha yang halal. Tidak ada unsur haram di sana.

Maka dari itu, pihak bank syari’ah baru akan menyetujui ajuan peminjaman kamu. Lebih selektif bukan?

  • Larangan menimbun harta kepada semua orang karena hanya akan menguntungkan pihak tertentu saja

Sebenarnya ciri ini juga hampir sama dengan ciri sistem ekonomi konvensional yaitu melarang menimbun harta kepada semua orang karena hanya akan menguntungkan pihak tertentu saja.

Dalam artian, hal ini benar-benar harus dilaksanakan dalam sistem ekonomi ini, karena sesuai pengertiannya yaitu kegiatan ekonomi yang berprinsip keadilan.

  • Kepentingan umat lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan umum

Ciri yang keempat adalah kepentingan umat lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan umum. Dalam artian sistem ekonomi yang satu ini berorientasi ke pelayanan prima kepada para nasabah.

Tidak lagi bersifat mencari keuntungan semata tetapi juga ingin mensejahterakan kehidupan umat islam.

  • Pembatasan hak umat atau individu

Kelima adalah pembatasan hak umat atau individu. Mengapa ini dilakukan? agar tidak terjadi monopoli yang bertentangan dengan prinsip keadilan dan prinsip kesejahteraan.

Jadi, sampai sini paham kan ciri-ciri sistem ekonomi islam? Lalu apa sih prinsip sistem ekonomi islam.  Nah ini nih, simak beberapa poin di bawah ini.

Prinsip-Prinsip Sistem Ekonomi Islam

Prinsip-Prinsip Sistem Ekonomi Islam
Prinsip-Prinsip Sistem Ekonomi Islam

Kalian pasti punya prinsip kan? sama halnya dengan sistem ekonomi dalam islam. Mereka juga punya prinsip tersendiri. Apa aja prinsipnya? ini dia prinsip-prinsip sistem ekonomi islam :

  • Berorientasi kepada keadilan

Prinsip yang pertama adalah berorientasi keadilan. Hal ini juga membuktikan bahwa sistem ekonomi islam juga tidak bertentangan dengan prinsip pancasila sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jadi, sebisa mungkin sistem ekonomi islam berorientasi pada keadilan dan semua umat mendapatkan haknya sesuai dengan porsi mereka masing-masing.

  • Mengakui bahwa individu mempunyai hak harta

Sistem ekonomi ini berprinsip bahwa masing-masing individu berhak untuk mempunyai harta, mereka berhak memperoleh titipan oleh Alloh dalam jalan yang benar dan halal. Di sisi lain juga bagaimana caranya agar individu memperoleh kemaslahatan dari harta tersebut, tetap saling menghargai dan menghormati.

  • Terdapat jaminan sosial

Sistem ekonomi ini juga berani untuk memberikan jaminan sosial kepada nasabahnya. Hal ini sekali lagi juga tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 loh, yang mana ada “hak untuk hidup” dan juga “harus melindungi segenap bangsa”.

Oleh karena itu, sistem ekonomi ini mencoba untuk mensejahterakan semua nasabahnya atau lebih tepatnya semua umat.

  • Melarang praktik riba

Yang keempat adalah melarang praktik riba. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Alloh itu menghalalkan jual beli, tetapi tidak dengan menghalalkan riba. Sehingga sistem ekonomi dalam islam mencoba menghilangkan ini dengan tidak menarik bunga dari setiap transaksi atau peminjaman.

  • Mengelola kekayaan alam

Prinsip sistem ekonomi ini yang kelima adalah mengelola kekayaan alam. DalamAl Qur’an setiap manusia diharuskan untuk mencari dan mengelola kekayaan alam. Termasuk cara-caranya yaitu dengan menjalin hubungan kerjasama sebagai sarana untuk mengelola kekayaan alam tersebut.

Oke, itulah beberapa prinsip sistem ekonomi dalam islam yang wajib kalian pahami dan ketahui. Lalu setelah ini, sebenarnya apa sih perbedaan paling krusial antara sistem ekonomi dalam islam dan sistem ekonomi konvensional?

Perbedaan Antara Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi Konvensional

Mengenal Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Lainnya
Perbedaan Sistem Ekonomi dalam Islam dan Sistem Ekonomi Lainnya

Berbicara mengenai sistem sebenarnya kita tidak hanya sedang berbicara arti dalam skala sempit,riba,bunga, akad dan lain-lain. Tetapi berbicara sistem adalah secara keseluruhan termasuk prinsip dalam sistem itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara sistem ekonomi dalam islam dengan sistem ekonomi konvensional.

  • Berbeda perhatian dan titik tolak

Perbedaan antara sistem ekonomi dalam islam dengan sistem ekonomi konvensional adalah pada perhatian dan titik tolak. Bagaimanakah maksudnya? jika ekonomi konvensional lebih membebaskan kepentingani individu untuk kemana mengalokasikan sumber daya materil yang sudah didapatkan.

Maka hal ini tidak terjadi di sistem ekonomi dalam islam yang mana tidak hanya menekankan pada kepentingan individu tetapi juga menekankan tujuan atau hasil akhir dari sumber daya yang sudah didapatkan atau pengalokasian sumber daya. Sampai di sini paham?

  • Adanya pengawasan dari pemerintah

Nah perbedaan yang kedua adalah dalam mekanisme pasar. Jika sistem ekonomi konvensional menganut teori inivisible hands yang mana tanpa aturan dan pengawasan. Maka hal ini berbanding terbalik dengan prinsip sistem ekonomi dalam islam.

Sistem ekonomi dalam islam ada yang namanya al hisbah yaitu semacam pemerintah yang memiliki fungsi pengawasan baik itu mengawasi barang di pasar,pengindustrian dan lain sebagainya. Sehingga semua tetap terkontrol dengan baik.

  • Perbedaan distribusi harta yang diperoleh

Ketiga adalah perbedaan distribusi harta yang diperoleh. Jika sistem ekonomi konvensional lebih ke hak individu mau diapakan harta atau modal yang sudah didapatkan. Tetapi hal ini tidak terjadi di sistem ekonomi dalam islam.

Sistem ekonomi dalam islam lebih mementingkan asas keadilan dan kesejahteraan. Sehingga nantinya akan dibagi kepada masyarakat lainnya secara adil dan merata agar semakin bermanfaat dan berkeadilan sesuai dengan asas undang-undang yang juga telah disebutkan sebelumnya.

  • Perbedaan terhadap kepemilikan aset produksi

Saya yakin kalian sudah kenal dengan prinsip ekonomi kapitalis. Ya kapitalis pastinya bukan hal baru lagi kan bagi kalian? Jika sistem ekonomi kapitalis lebih berprinsip kepada kepentingan dirinya saja, atau kepemilikan aset produksi sebesar-besarnya secara pribadi.

Maka tidak dengan sistem ekonomi ini yang mana kepentingan atau keuntungan individu tidak mutlak. Dibatasi dengan keinginan individu yang lainnya sehingga secara sederhana kepentingan individu haruslah di nomor duakan setelah kepentingan umat. Bagaimana apakah kalian tertarik mempelajari lebih dalam tentang sistem ekonomi islam?

  • Perbedaan orientasi

Perbedaan mendasar yang terakhir adalah perbedaan orientasi. Bagaimana maksudnya? sistem ekonomi ini orientasinya adalah pada kesejahteraan yaitu menjamin kepemilikan dan kepengggunaan suatu aset seseorang adalah untuk umat.

Berbeda dengan orientasi kapitalis yang membebaskan individu mau dibawa kemana aset yang dimiilikinya, dan bisa dibilang lebih mementingkan keuntungan pribadi saja.

Nah, dari sini apakah kalian sudah jelas perbedaan antara sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi konvensional dengan jelas?

Jika sudah kalian berhak memilih mana yang akan kalian pakai untuk mengatur sistem ekonomi atau tata keuangan kalian.

Segala sistem pasti ada kekurangannya, tidak ada sistem yang sempurna.

Bagaimanapun pilihlah dengan sesuai yang kalian nyamani dan pastikan kalian sudah mengetahui seluk beluk cara kerjanya secara lebih lengkap agar tidak salah di kemudian hari.

Hal ini penting untuk kalian pahami dan kemudian lakukan karena jangan sampai ketika kalian sudah memakai salah satu jasa baik ekonomi islam atau ekonomi konvensional. Malah tidak enak dibelakang dan menyesal.

Padahal hal tersebut sama sekali tidak diperbolehkan, jika kalian kurang paham mengenai segala sistematika dan peraturan yang berkaitan dengan kedua sistem tersebut.

Mintalah costumer service untuk menjelaskan bagaimana akadnya, bentuk kerjasamanya dan peraturannya.

Baca Juga: Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia dari Waktu ke Waktu

Jadi, pilihlah yang nyaman, pas di hati dan jelas serta tidak merugikan kalian sebagai manusia.

Apalagi jika kalian ingin membuka usaha baru dan butuh uang dalam jumlah besar, otomatis satu-satunyacara meminjam paling aman adalah melalui bank.

Sehingga, pahami dulu bagaimana ketentuan dan peraturannya. Sampai jumpa, terimakasih.

Check Also

bank syariah

Kupas Tuntas Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Banyaknya Bank Konvensional yang juga membuka unit usaha syariah menyebabkan masyarakat semakin bingung menilai perbedaan …