Demam Film Joker Merajalela, Ini Fakta Menarik yang Harus Kalian Tahu

(image: Forbes.com)

Apa kamu sudah menonton film Joker? Bagi pecinta DC Universe, tentu sudah tak asing lagi dengan karakter villain musuh abadi Batman yang diciptakan oleh DC Comics ini.

Film garapan Todd Philiips yang diperankan oleh Joaquin Phoenix (Arthur Fleck atau Joker), dan sederet nama-nama besar yang ikut serta bermain, seperti aktor kawakan Robert de Niro (Muraay Franklin), Zazie Beetz (Sophie Dumond), Frances Conroy (Penny Fleck), Brett Cullen (Thomas Wayne), dan Marc Maron (Ted Marco) tentu wajib buat masuk di daftar list film kamu bulan Oktober.

Bagaimana tidak? Film Joker yang baru saja tayang 5 hari ini, yaitu sejak 2 Oktober 2019 lalu, sudah masuk peringkat 10 besar film dengan rating tertinggi versi IMDb.

Menurut pantauan di situs IMDb pada Minggu, 6 Oktober 2019, nilai yang diraih Joker tak main-main, yakni 8,8 versi IMDb dan 9,1 versi IMDb users. Ini membuktikan Joker benar-benar diminati.

Joker merupakan film pertama sekaligus pembuka lini terbaru khusus untuk film-film DC Comics yang berdiri sendiri, yakni DC Black.

Sineas Todd Phillips menyebut, Joker versinya terpisah dari film-film DC Extended Universe (DCEU). Bahkan tidak bersinggungan dengan Batman yang akan dimainkan Robert Pattinson. Joker akan diikuti sejumlah biografi para musuh.

Film Joker sendiri tidak mengisahkan mengenai pertarungannya dengan Batman. Film ini malah menceritakan tentang kisah awal mula terbentuknya karakter Joker yang sejatinya bukanlah seorang kriminal, melainkan hanya seorang komedian.

Mengutip laman CNN Indonesia, film Joker berfokus pada perjalanan sosok komedian gagal, Arthur Fleck (dibintangi Phoenix), pria yang diabaikan oleh masyarakat dan berubah menjadi penjahat yang sangat keji.

Arthur tumbuh dari masyarakat kalangan bawah yang terus gagal untuk meraih kesuksesan dalam profesinya sebagai komedian stand up. Hidupnya kerap dirundung pilu.

Hal itu diperjelas dalam trailer, kala berusaha menghibur seorang anak kecil di dalam bus sekalipun raut muka Arthur Fleck terlihat sedang diliputi rasa kecewa dan putus asa. Ia kemudian dihardik oleh ibu si anak karena dianggap mengganggu.

Selain itu, pekerjaannya sebagai badut yang bertugas memegang papan penanda di jalanan membuatnya dirundung, bahkan pernah sampai terkapar di sebuah gang. Arthur Fleck tampak terbiasa diperlakukan tak adil oleh lingkungan sekitar.

Titik terbawah hidup Arthur terjadi saat ia diolok-olok oleh presenter yang diperankan Robert De Niro lewat siaran TV nasional. Begitu banyak kekecewaan yang membuatnya menjadi pribadi pahit dan akhirnya berubah menjadi pembunuh.

Arthur mengubah identitas dirinya dengan menjadi Joker, menampilkan pribadi baru yang jahat.

Bagi kamu yang sudah nonton filmnya atau baru akan nonton filmnya, wajib banget buat tahu beberapa fakta menarik film Joker ini. Apa saja ya fakta menarik dari film Joker ini? Yuk, cek uraiannya berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Kontroversial Film Joker Tapi Banjir Pujian

(image: Forbes.com)

Sebelum resmi tayang, hadirnya kembali badut psikopat ini ternyata dikabarkan sempat menuai kontroversi. Bukan hanya di Indonesia, tapi beberapa negara lain yang menayangkan film tersebut.

Penghayatan tingkat tinggi aktor Joaquin Phoenix sebagai Joker, dikhawatirkan menginspirasi masyarakat awam yang mentalnya kurang stabil untuk melakukan aksi serupa.

Seperti yang diketahui, Joker melakukan aksi penembakan di stasiun kereta api dan sejumlah ruang publik. Banyaknya adegan kekerasan fisik, membuat Joker dikategorikan ke dalam R-rated yaitu penonton berusia 17 tahun ke bawah harus didampingi orangtua.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, bahkan Angkatan Darat AS dan Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) waspada dan berjaga-jaga saat pemutaran perdana film Joker. Satu bioskop disebut sudah melarang penonton datang memakai kostum.

Penjagaan itu menyusul sebagai antisipasi peristiwa penembakan massal yang terjadi di penayangan film Batman: The Dark Knight Rises, pada 2012 silam di Colorado. Saat itu, 12 orang tewas akibat peluru panas yang dilepaskan secara membabi-buta oleh seorang pria dari depan layar bioskop.

Namun meski sempat menuai kontrovesi, Joker juga banjir pujian. Contohnya usai penayangan perdana di Venice Film Festival yang dihelat pada 31 Agustus 2019 kemarin, Joker mendapatkan sambutan hangat dari para penonton dan kritikus film.

Mulai dari standing ovation selama 8 menit hingga ragam pujian dari kritikus. Hal ini merupakan sebuah kehormatan tertinggi yang bisa didapatkan sebuah film.

Tidak hanya menerima apresiasi penonton, Joker juga menerima piala The Golden Lion, yang merupakan penghargaan untuk Film Terbaik dalam perhelatan bergengsi yang berlangsung 28 Agustus hingga 7 September 2019 lalu.

Joker mampu mengalahkan film besutan Roman Polanski berjudul An Officer and a Spy yang berada di posisi kedua sekaligus meraih gelar Silver Lion.

Atas keberhasilan meraih gelar Golden Lion, banyak kalangan yang mulai memperhitungkan film Joker di ajang yang lebih bergengsi, yakni Academy Awards atau Piala Oscars yang digelar awal tahun depan.

Tak hanya itu saja, bahkan sebelum resmi dirilis, Joker sudah lebih dulu mendapatkan rating 9,6/10 di IMDb dan 93 persen versi Rotten Tomatoes.

Mimpi Jadi Nyata, Belajar dari Penderita Gangguan Tertawa, hingga Turun Berat Badan Drastis

(image: Forbes.com)

Penghayatan tingkat tinggi aktor Joaquin Phoenix sebagai Joker menjadi salah satu faktor keberhasilan film ini. Lantas, bagaimana sosok Joaquin Phoenix ini?

Bernama lengkap Joaquin Rafael Phoniex, merupakan seorang aktor, produser, musisi, dan aktivis asal Amerika yang lahir di San Juan, pada 28 Oktober 1974 (usia 44 tahun).

Mengutip laman Liputan6.com, Joaquin Phoenix adalah aktor yang memulai karier di dunia akting sejak kecil. Ia tampil pertama kali di serial “Seven Brides for Seven Brothers” pada 1982, saat usianya masih 8 tahun. Karena kemampuannya yang luar biasa dalam berakting dan menjiwai sebuah karakter, Joaquin Phoenix pun masuk kategori aktor papan atas Hollywood.

Terpilihnya Joaquin Phoenix sebagai Joker tak terlalu mengejutkan, mengingat rekam jejaknya yang lumayan sering memerankan karakter nyeleneh dan antagonis. Walaupun sudah berkarier bertahun-tahun, Joaquin Phoenix juga mengaku masih tetap gugup saat berakting.

Film terkenal yang diperankan oleh Joaquin Phoenix, yaitu Commodus di Gladiator (2000) dan karakter Theodore Twombly di film Her (2013). Selain itu ada juga film Sign (2002), Hotel Rwanda (2004), dan Maria Magdalene (2018). Phoenix juga pernah menjadi dubber di film Brother Bear (2003).

Di sisi lain, Phoenix sendiri ternyata terkenal sebagai aktor yang menolak untuk berkomitmen dalam berbagai film superhero karena dia harus memerankan tokoh yang sama dalam rangkaian film.

Bahkan Marvel pernah menawarkan beberapa tokoh superhero yang untuk diperankan oleh Joaquin Phoenix, seperti Doctor Strange dan The Hulk. Namun Joaquin Phoenix menolak itu semua karena ia merasa kurang sreg dengan sekuel dan crossover yang kerap lahir di film superhero.

Hingga akhirnya, Joaquin Phoenix sempat dipertimbangkan untuk menjadi Batman di film Batman: Year One karya Darren Aronofsky.

Sayang, proyek Batman: Year One dibatalkan. Padahal, Darren Aronofsky sudah menyatakan keinginan meminang Joaquin Phoenix ke sejumlah media, pada September 2017.

Yang terjadi kemudian, pihak DC Comics bersama para petinggi Warner Bros. menggagas film Batman terbaru semester pertama tahun ini. Bintang film Twilight Saga, Robert Pattinson dipercaya menjadi Sang Manusia Kelelawar.

Akan tetapi, kali ini Joaquin Phoenix tidak bisa menolak untuk memerankan film Joker. Dalam sebuah wawancara yang dilansir dari Collider.com, Joaquin Phoenix mengatakan bahwa ia sudah sejak lama memimpikan peran jadi sosok joker.

“Tiga atau empat tahun yang lalu, saya menelepon agen saya dan berkata, ‘Mengapa mereka tidak mau mengambil salah satu dari karakter ini dan hanya membuat film dengan anggaran lebih rendah tentang itu, sebuah film tetapi sebuah studi karakter, dan mengapa tidak mengambil salah satu dari penjahat?’,” ungkap Joaquin Phoenix.

Film Joker merupakan film yang berdiri sendiri dan tidak memiliki hubungan dengan DC Universe. Hal inilah yang membuat Phoenix dengan mudahnya setuju, ketika sang sutradara menawarkan script film yang diadaptasi dari tokoh komik yang lahir tahun 1940.

Selain itu, fakta menarik lainnya Joaquin Phoenix ternyata merupakan teman baik dari Heath Ledger, yang dikenang sebagai sosok Joker sejati dari musuh besarnya batman.

Dalam mendalami karakter tokoh antagonis populer tersebut, Joaquin Phoenix ternyata tak main-main. Terutama soal tawa Joker yang ikonis.

Joaquin Phoenix ternyata mengaku terinspirasi dari orang-orang yang menderita tawa patologis, atau sejenis gangguan tertawa tanpa sebab dan tidak bisa dikontrol.

Dilansir dari NME, Joaquin Phoenix mengungkapkan hal ini dalam sebuah wawancara dengan Vernerdi.

“Saya melihat video yang menunjukkan orang yang menderita tawa patologis, penyakit mental yang membuat mimikri tidak dapat dikendalikan,” kata Joaquin Phoenix.

Tak hanya itu saja perjuangan dari Joaquin Phoenix untuk memerankan Joker. Demi Joker, Joaquin Phoenix menurunkan bobot hingga 23 kilogram. Aktor ini mengatur pola makan di bawah pengawasan tim dokter.

Joaquin mengonsumsi sejumlah sayur dan buah di antaranya apel, selada, dan kacang hijau rebus. Transformasi fisik ini membuat para kritikus yakin Joaquin akan masuk nominasi Oscar tahun depan.

Film DC dengan Bujet Termurah

(image: Forbes.com)

Dibalik fakta-fakta yang telah disebutkan di atas, ternyata ada fakta lainnya yang sangat menarik yang mesti kalian tahu. Jika pada film-film DC kerap menganggarkan bujet tinggi, mulai dari Suicide Squad (2016) yang menghabiskan sekitar USD 175 juta atau film Justice League (2016) dengan kisaran bujet USD 300 juta, namun rupanya, Joker kali ini dibuat dengan bujet yang tak sebesar film DC lainnya. Jika dibandingkan dengan film-film DC lain, Joker jauh di bawah rata-rata.

Mengutip laman Viva.co.id yang melansir Screen Rant, Joker kabarnya hanya menelan bujet produksi USD 64 juta. Tentu saja, jauh di bawah film lain dalam genre-nya. Aquaman misalnya, sampai menghabiskan USD 160 juta dan Shazam USD 100 juta.

Joker diprediksi bisa memecah rekor box office Oktober, mengalahkan Venom dari Sony Pictures, yang tayang tahun lalu. Jika yang dibutuhkan untuk balik modal sekitar dua kali lipat dari bujet, maka Joker hanya butuh sekitar Rp128 juta saja.

Itulah beberapa fakta menarik dari film Joker yang harus kalian ketahui. Menarik, bukan? Untuk kamu yang belum nonton film ini, yuk segera nonton! Tapi ingat ya, film ini bukan untuk anak-anak. Selamat menonton!

Check Also

Cara Mengobati Kucing

9 Cara Mengobati Kucing Secara Alami & Mudah Dilakukan

Sebagai hewan peliharaan, kucing merupakan hewan yang paling banyak dipelihara oleh banyak orang. Bahkan tidak …