Cara Mengatur Keuangan Toko, Penting Banget Nih !

Cara mengatur keuangan toko adalah langkah pertama yang wajib kamu ketahui jika kamu ingin sukses berdagang.

Karena dengannya, untung dan rugi bisa diperhitungkan dengan seksama.

Sebaliknya,

Mengacuhkan keuangan toko, justru membuat laju bisnis tidak jelas. Wajar, jika konsep (acuh) ini yang digunakan, usaha kamu dipastikan akan segera gulung tikar.

Apalagi untuk pebisnis pemula, mempelajari cara mengatur keuangan toko adalah kewajiban.

Jika perlu, silakan mengundang ekonom profesional, supaya neraca lebih rapi dan efektif.

Berikut ini ada beberapa cara mengatur keuangan toko yang tokcer. Dijamin, jika cara ini digunakan, prospek laba toko lebih cerah. Ini dia cara tersebut, yaitu:

image: Pixabay

1. Buat Pembukuan Terperinci

Cara pertama adalah membuat pembukuan terperinci. Pastikan, draft antara uang toko dengan uang pribadi dimasukkan pada buku berbeda. Ini untuk mencegah terjadinya kesalahan input data.

Selanjutnya, input keuangan sesuai niche-nya. Jika uang pribadi masukkan ke buku individu.

Sedangkan modal dan laba toko masukkan ke pembukuan khusus toko.

Jika ini dilakukan secara rutin, pedagang akan mudah memonitor perkembangan toko. Sehingga evaluasi yang dilakukan tidak salah.

Ini merupakan kunci pertama yang harus dilakukan oleh pebisnis pemula.

Karena dari sinilah awal progresifitas toko ke depan. Artinya, semakin baik pembukuan keuangannya, peluang bisnis merugi bisa dikekang. Sehingga bisnis jangka panjang bisa tumbuh maksimal.

2. Mencatat Semua Transaksi Keuangan

Untuk mengetahui pergerakan toko, segala transaksi keuangan yang ada harus tercatat. Baik dana yang masuk maupun yang keluar.

Pastikan cermat ketika menulisnya. Karena jika salah input satu saja, draft bisa dirombak. Karena hasil total di akhir bisa selisih.

Nah, sebagai manusia, tentu sifat lupa tidak bisa dicegah. Ini bisa jadi masalah, jika berkaitan dengan data modal, rugi dan untung toko.

Maka dari itu, sebisa mungkin, catat keuangan di awal transaksi. Pastikan pula, buku ada di tempat yang mudah diingat.

Yang paling penting adalah pembukuan harus dipegang oleh ahlinya. Jauhkan dari tangan orang tidak bertanggung jawab.

Karena risikonya adalah, data keuangan bisa berubah. Kasus ini sudah banyak terjadi.

Pemilik toko merugi jutaan rupiah karena terlalu percaya kepada bawahan sehingga dipasrahkan sebagai pencatat bukti transaksi keuangan.

3. Hentikan Kebiasaan Menumpuk Barang

Masalah laten pebisnis pemula ialah, menyesakkan toko dengan barang-barang yang sama. Ini didasarkan pada argumen, semakin banyak barang, berarti toko terbilang “wah”.

Jika stock barang berbeda, tidak menjadi masalah. Pilihan pelanggan tentu lebih banyak.

Namun, jika yang ditumpuk barang yang sama, tentu ini tindakan berlebihan yang bisa mengganggu keuangan toko.

Maka dari itu, saran kami, lebih baik tumpuk produk dengan jumlah sedikit. Jika habis, baru dilakukan pemesanan selanjutnya.

Langkah ini lebih elegan. Terutama bagi pemula yang memiliki modal usaha minim.

4. Hindari Pembelian dengan Berhutang

Memberi pinjaman kepada orang yang membutuhkan adalah amal. Namun, tidak untuk modal toko. Karena ini terkait dengan perputaran bisnis.

Selain itu, pastikan orang yang membeli di toko, membayar pada waktu itu juga. Sehingga pencatatannya lebih mudah.

Sedangkan kalau berhutang, lebih baik jangan diberikan. Tolaklah dengan halus dan bijak. Pastikan pelanggan sadar kalau berhutang adalah tidak baik.

Apalagi berhutang di toko yang uang hasil penjualan juga termasuk modal yang harus kembali dijalankan sebagai sarana memesan barang.

5. Utamakan Pembayaran Tunai

Jika ingin keuangan toko lebih rapi, pastikan metode transaksi menggunakan uang tunai. Karena sistem kredit, justru membuat pembukuan tidak teratur.

Ingat, produk yang dibeli orang, tersimpan di dalamnya modal dagang.

Jika dana ini tidak kembali pada waktu itu juga, beresiko pedagang mengeluarkan uang dari kebutuhan harian untuk berbelanja.

Tentu ini tidak baik untuk perkembangan toko. Bahkan, bisnis bisa selesai dengan kerugian yang besar.

Hal ini juga berlaku untuk transaksi via toko online. Kalau perlu, lakukan transaksi jika transfer uang tunai sudah sesuai harga.

Jangan memberanikan diri menutupi bayaran sementara. Karena kita tidak tahu apakah pelanggan jujur membayar atau justru akan menipu.

image: Pixabay

6. Hitung Persentase Keuangan

Cara mengatur keuangan toko selanjutnya adalah menghitung persentasi keuangan.

Yang perlu ditotal adalah seluruh hasil bisnis baik laba bersih maupun laba kotor.

Setelah ketemu nilainya, baru dipetakan fungsinya. Mana yang tergolong profit bersih, modal dan profit yang akan dijadikan biaya untuk kebutuhan toko dan pribadi.

Untuk merealisasikan hal ini dibutuhkan perencana akuntansi yang handal. Jika pedagang tidak bisa melakukannya, bisa menyewa konsultan keuangan yang cerdas.

Karena ini berhubungan dengan draft keuangan, bagan, input data dan deteksi peluang bisnis yang cukup rumit.

7. Mencatat Kebutuhan Toko

Kebutuhan toko harus didahulukan, jika ingin bisnis berkembang dengan baik. Hal ini sudah termasuk biaya perawatan, biaya listrik serta gaji pegawai.

Modal usaha juga masuk ke dalam taksasi ini.

Pencatatan ini diperlukan untuk merapikan pembukuan. Sehingga, pedagang mengetahui mana kebutuhan yang sudah tersedia dan mana yang masih harus dibeli.

Selain itu, konsep ini dibutuhkan sebagai pemilahan kebutuhan yang harus didahulukan dan yang ditunda.

Yang perlu diperhatikan adalah catat kebutuhan yang berfungsi vital bagi bisnis. seperti uang sewa toko atau uang untuk membeli tanah demi membuat jaringan toko yang baru.

Jika kebutuhan ini tidak didahulukan, tentu rencana matang sebelumnya bisa gagal di tengah jalan. Sehingga untuk merealisasikan, pedagang harus menunggu tahun yang akan datang.

8. Membuka Tabungan

Untuk menjaga kesehatan keuangan toko, pastikan jika modal maupun profit disimpan dengan baik. Gunakan jasa perbankan untuk melakukannya.

Yang terpenting adalah, simpan dana tersebut, jika kebutuhan toko sudah terpenuhi.

Selain itu, pastikan dana yang ditabung tidak asal di ambil. Karena ini justru membuat pedagang malas untuk menabung kembali.

Apa lagi jika catatannya tidak teliti. Maka dari itu, tabung dan catat uang anda. Ambil jika benar-benar butuh. Pastikan sebagian besarnya dialokasikan untuk kebutuhan bisnis.

Ingin membuka bisnis baru, pastikan cara mengatur keuangan toko di atas harus dipahami. Karena ini penentu keberhasilan dalam berbisnis.

Salah mengatur keuangan, baik yang berupa modal atau untung, bisnis bisa rusak. Tidak hanya kerugian yang di derita, bisnis juga bisa selesai.

Header Image: Pixabay

Check Also

Manfaat Lain Slip Gaji Karyawan yang Jarang Diketahui

Bagi kamu yang berstatus sebagai karyawan atau pekerja di sebuah perusahaan, tentu sudah tak asing …