Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Menurut Islam

keuangan islam

Uang merupakan salah satu bentuk harta yang pasti dimiliki oleh setiap orang. Islam menganjurkan setiap umatnya untuk dapat menjaga hartanya dengan sebaik-baiknya.

Menjaga harta dengan mengatur keuangan adalah salah satu upaya yang dilakukan apalagi untuk mengatur keuangan pribadi.

Namun bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam yang baik dan benar?

Mengatur keuangan pribadi dan keuangan rumah tangga jelas sangat berbeda. Keuangan pribadi adalah hak orang tersebut yang memilikinya.

Namun keuangan rumah tangga adalah milik dan tanggung jawab antara suami dan istri sehingga membutuhkan kesepakatan dan kerjasama yang baik.

Berikut ini adalah cara Islam mengatur keuangan dalam rumah tangga.

Pahami Dahulu Siapa Yang Berhak Mengatur Keuangan Dalam Rumah Tangga Menurut Islam

image: Pixabay

Cara mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam yang pertama adalah dimulai dari mengetahui dahulu siapa yang berhak mengatur keuangannya.

Di dalam sebuah rumah tangga terdapat suami dan istri yang memiliki haknya masing-masing dalam hal keuangan dan harta.

Sudah jelas dalam Al-Qur’an bahwa hak istri terkait keuangan terbagi menjadi dua yakni mahar dan nafkah.

Mahar sendiri merupakan mas kawin atau harta yang diberikan suami kepada istri dengan penuh kerelaan.

Suami tidak berhak meminta mahar istrinya untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecuali jika istri ikhlas menyedekahkan maharnya untuk suami.

Sedangkan nafkah adalah kewajiban suami untuk mencukupi kebutuhan makanan, pelayanan, tempat tinggal, dan obat istri.

Sedangkan hak suami dalam keuangan dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 34 yang mana Allah telah melebihkan laki-laki daripada wanita karena kaum laki-laki merupakan pemimpin bagi kamu wanita. Dan sebagian harta laki-laki telah dinafkahkan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa suami memiliki kewajiban untuk menafkahi kebutuhan istri seperti pelayanan, makanan, obat, dan tempat tinggal sesuai dengan kemampuan suami.

Suami dapat memberikan hak sepenuhnya kepada istri untuk mengelola keuangan, namun dengan catatan uang pendapatan suami tetap menjadi hak dan milik suami.

Namun dalam Islam,  jika istri ikut bekerja dan memiliki pendapatan sendiri maka suami tidak berhak mencampuri urusan pendapatan istri karena istri memiliki otoritas penuh atas pendapatannya sendiri.

Kecuali jika sebelumnya sudah disepakati bahwa penghasilan istri akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Cara Rasulullah Mengatur Keuangan

image: Dubai/ Pixabay

Sebagai Umat Islam yang taat kepada ajaran Rasulnya, akan lebih baik selalu mengaitkan segala sesuatu yang dikerjakan dengan Al-Qur’an, hadist, dan sunnah Rasulullah.

Bahkan dalam mengatur keuangan, Rasulullah memiliki rahasia yang tentunya dapat diterapkan oleh umatnya.

Berikut ini adalah rahasia Rasulullah sebagai cara mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam.

1. Mengetahui Pengeluaran Keuangan

Uang adalah salah satu bentuk harta yang akan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing individu di akhirat kelak.

Oleh sebab itu sebagai umat Islam harus benar-benar paham dan mengetahui untuk apa saja uang yang telah mereka pergunakan.

Maka tidak ada salahnya jika setiap rumah tangga membuat pembukuan keuangan sendiri untuk mengetahui aktifitas keuangan setiap harinya.

Dengan membuat pembukuan seperti itu, akan membuat kondisi keuangan rumah tangga sangat transparan bagi suami maupun istri.

Selain itu suami dan istri dapat melihat kebutuhan apa saja yang menjadi skala prioritas sehingga dapat membantu dalam proses menghemat keuangan.

2. Bersedekah

Telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Adz-Dzariyat ayat 19 bahwa dalam harta yang kita miliki terdapat hak orang miskin.

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk senantiasa menyedekahkan sebagian hartanya untuk orang lain yang membutuhkan.

Sesungguhnya jika seseorang bersedekah, bukannya mengurangi rezeki yang kita miliki melainkan akan Allah tambahkan nikmat dan menggantinya dengan yang lebih baik.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika suami dan istri menyisihkan sedikit pendapatannya untuk bersedekah.

Ini merupakan rahasia kedua Rasulullah sebagai cara mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam.

3. Pemasukan dan Pengeluaran yang Seimbang

Besar pasak daripada tiang merupakan peribahasa yang sering didengar jika menemukan seseorang yang lebih besar pengeluarannya daripada pendapatannya.

Hal tersebut biasanya disebabkan oleh perilaku boros dan gaya hidup yang berlebih.

Oleh sebab itu, hindarilah gaya hidup berlebih dan boros karena orang yang berperilaku boros dan suka menghamburkan uang adalah saudara setan seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 26-27.

4. Tidak Menumpuk Harta

Umat Islam dianjurkan untuk menumpuk hartanya untuk dapat membantu orang lain.

Jika seseorang menumpuk hartanya tanpa sedikitnya menggunakan harta tersebut untuk membantu saudara atau kerabatnya yang sedang kesusahan, maka usahanya tersebut tidak bermanfaat.

Ada baiknya jika menumpuk harta untuk dijadikan sebagai modal usaha. Dengan begitu keuangan akan terus berjalan dan bisa menjadi manfaat bagi orang lain.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Menurut Islam Yang Dicontohkan Rasulullah

Image: Pixabay

Saking sempurnanya Islam, segala bentuk aspek kehidupan manusia di muka bumi telah diatur dalam Islam.

Tujuannya agar umat Islam tidak salah mengambil keputusan dan selalu berada dalam koridor yang benar.

Ada 5 cara yang dicontohkan Rasulullah dalam mengatur keuangan rumah tangga.

1. Komitmen Dana Pemenuhan Kebutuhan dan Pembelajaan Adalah Kewajiban Suami

Saat melakukan Haji Wada’, Rasulullah mengatakan bahwa suami harus mengayomi istri karena istri merupakan mitra penolong bagi suami.

Seorang suami telah menikahi istri dengan amanah Allah. Bahkan suami berhak melarang kediamannya didatangi oleh orang yang dibencinya kepada istri.

Maka istri memiliki hak untuk dipenuhi kebutuhan nafkah dan pakaian secara lazim.

2. Kewajiban Menafkahi Orang Tua Yang Membutuhkan

Dalam Islam, seorang anak yang berkecukupan wajib untuk menafkahi orang tua dan saudaranya yang masih kecil.

Pasangan suami istri harus meyakini bahwa menafkahi orang tua seperti layaknya membayar hutang yang bukan sekedar sukarela melainkan kewajiban.

Ini merupakan bentuk berbuat baik terhadap orang tua dan sekaligus untuk membalas kebaikan dan kasih sayang yang orang tua kita berikan dari dalam kandungan hingga saat ini.

3. Istri Boleh Membantu Keuangan Suami

Cara mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam yang dicontohkan Rasulullah yakni istri boleh membantu keuangan suami.

Jika suami tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga maka istri diperbolehkan membantu keuangan suami. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berdagang atau bekerja.

Ini juga menjadi perilaku tolong menolong dalam kebaikan yang diperbolehkan dalam Islam.

4. Istri Bertanggung Jawab Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Istri bertanggung jawab mengatur konsumsi dan belanja rumah tangga dalam koridor lima tujuan syariat islam.

Syariat tersebut bertujuan untuk memelihara agama, akal, harta, jiwa, dan kehormatan.

Tanggung jawab tersebut ada karena suami telah berusaha dan bekerja dari harta yang halal untuk menafkahi kebutuhan istri.

5. Istri Berkewajiban untuk Hemat dan Ekonomis

Sebagai seorang istri ada baiknya jika ia dapat mengatur keuangan dari harta yang diberikan suami dengan sehemat mungkin.

Dengan begitu beban suami dapat sedikitnya berkurang dan istri dapat menjadi mitra yang baik bagi suami.

Itulah beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam yang sudah dijelaskan secara rinci.

Mengatur keuangan rumah tangga memang tidaklah mudah namun akan terasa ringan jika dilakukan menurut apa yang diajarkan oleh Islam.

Dan kunci kesuksesan dari mengatur keuangan rumah tangga ada pada kerjasama dan komunikasi yang baik dari suami dan istri.

Header Image: Pixabay

Check Also

Manfaat Lain Slip Gaji Karyawan yang Jarang Diketahui

Bagi kamu yang berstatus sebagai karyawan atau pekerja di sebuah perusahaan, tentu sudah tak asing …