Penjelasan Singkat Mengenai Budidaya Tanaman Hidroponik Mudah

Budidaya Tanaman Hidroponik

Sejak awal pandemi, muncul banyak hobi baru seperti memasak sampai berbudidaya, salah satunya ialah budidaya tanaman hidroponik dengan sangat mudah. Kata “hidroponik” sendiri datang dari Bahasa Yunani, yakni “hydro” dengan arti air serta “ponos” dengan arti kerja. Maka dapat diartikan sebagai budidaya tumbuhan tanpa tanah dengan memberikan nutrisi lewat air.

Penyusunannya pun bisa dibuat bertingkat, hingga mampu menghemat area. Dengan begitu, metode tersebut sering dipilih oleh masyarakat perkotaan yang hanya memiliki area tanam berukuran kecil.

Sarana untuk Budidaya Hidroponik

Meskipun budidaya hidroponik memakai air, tetapi tumbuhan itu tidak hanya dibiarkan diam di air. Tumbuhan tentunya masih membutuhkan sarana penyangga. Di bawah ini adalah 5 sarana atau media yang bisa dipilih untuk budidaya hidroponik:

1. Sarana Mineral Wool atau Rockwool

Sarana mineral wool terdiri atas berbagai batu, umumnya kapur, bara, dan basalt. Bebatuan ini sudah dipanaskan di suhu 1.600oC. Usai pendinginan, serat-seratnya diiris berdasarkan keperluan. Sarana yang ini lebih higienis, jadi, lebih pas untuk dipakai pada budidaya sayuran.

2. Sarana Hidroton

Sarana ini dibuat dari tanah liat yang sudah dipanaskan di suhu melebihi 1.000oC. Karena bentuknya yang kecil bulat menyerupai gundu, sarana ini praktis untuk digunakan. Hidroton pun mempunyai tingkat pH stabil dan aerasi sempurna, hingga sanggup mengemas air bersih secara baik.

3. Zeolit

Media ini tersusun atas senyawa zat kimia alumino-silikat yang terhidrasi bersama kalium, barium, dan natrium. Tingginya aktivitas katalis serta kemampuannya menukar ion membuatnya pas bagi budidaya tanaman hidroponik. Dengan tingginya nilai KTK, zeolit bisa mengikat sekaligus menyerap pupuk. Sarana ini mengandung berbagai unsur yang diperlukan tumbuhan dan mengeluarkannya berdasarkan keperluan.

4. Hidrogel

Sarana tanam hydrogel dibuat dari polymer crystal dengan penyerapan tinggi. Hidrogel sanggup menyerap serta mengemas air hingga 600 kali beratnya. Warnanya yang bermacam-macam pun membuatnya sering dipakai untuk budidaya tanaman hias.

5. Cocopeat atau Serbuk Sabut Kelapa

Media organik ini berdaya tampung air cukup besar, yakni sampai 73% dari volumenya. Meski begitu, serbuk ini mempunyai zat tanin dengan kemungkinan menghambat pertumbuhan. Untuk menghilangkannya, merendam cocopeat sampai busa putihnya hilang.

Teknik Membudidayakan Hidroponik

Seperti cocok tanam lainnya, hidroponik pun mempunyai teknik tersendiri. Tekniknya disesuaikan dengan jenis tumbuhan yang mau dibudidayakan. Di bawah ini adalah 5 teknik budidaya yang dapat dipilih sesuai tumbuhan:

1.  Teknik Deep Flow

TekniK DF merupakan yang paling terkenal, terlebih di rumah, karena kemampuannya untuk menampung banyak tumbuhan secara bertingkat. Nutrisinya dialirkan lewat akar tanaman lalu kembali ke bak awal menggunakan timer lewat pompa.

Konsepnya menggenang di pipa. Jadi, kalau terjadi pemadaman listrik, tumbuhan tidak akan mati, karena terus dinutrisi. Teknik ini cocok untuk membudidayakan bayam, selada, dan sawi.

2. Teknik Nutrient Film

Memiliki bentuk wadah miring, teknik ini senantiasa meneruskan air bernutrisi di akar tumbuhan. Tanaman ada di net pot dengan gantungan akar yang akan dialirkan air serta nutrisi.

Melalui bak, air itu dipompa ke pipa dan akar tumbuhan, kemudian kembali lagi menuju bak itu. Sayuran seperti kailan dan pakcoy tepat dibudidayakan menggunakan teknik NF.

3. Drip Technique (Teknik Tetes)

Dengan wadah datar, sesuai namanya teknik drip bekerja dengan tetesan. Air bernutrisi di penampungan dipompa ke selang tumbuhan sampai akar, supaya tumbuhan memperoleh nutrisi itu. Teknik ini tepat bagi pembudidayaan aneka buah, seperti stroberi dan melon. 

4. Sistem Floating Hydroponic

Sistem FH menanamkan net pot pada rongga gabus, hingga mengapungkan tumbuhan. Wadahnya yang tertutup memang menyulitkan oksigen untuk masuk. Maka sediakanlah airstone di bawah wadah untuk menciptakan gelembung udara.

Untuk merawatnya, diperlukan cukup lama kontrol kepekaan larutan. Ini harus dilakukan karena pengendapan larutan nutrisi bisa saja memperlambat laju pertumbuhan. Penanaman berbatang kuat semacam kangkung dan bayam sebaiknya menggunakan sistem ini.

5.  Sistem Aeroponics

Sistem ini memuat oksigen tinggi dan mudah menyerap, sebab terarah kepada akarnya secara langsung. Karena tidak memerlukan pengaturan pada debit airnya, sehingga dapat menghemat nutrisi maupun air, namun perakitannya memerlukan biaya besar. Sistem ini bisa digunakan untuk membudidayakan sawi atau selada. 

Keuntungan Hidroponik

Ada berbagai keuntungan dari budidaya tanaman hidroponik. Pertama, tumbuhan akan memperoleh kandungan air serta nutrisi yang tepat. Ini karena efisiensi penggunaan air pada hidroponik mencapai 10% dari air yang dibutuhkan tumbuhan di tanah.

Kedua, areanya bisa dikendalikan dengan mudah di dalam rumah kaca. Jadi, tidak terlalu membutuhkan pestisida maupun herbisida, bahkan mungkin tidak perlu sama sekali. 

Ketiga, budidaya ini tidak memerlukan tanah, jadi bisa dilakukan di daerah mana pun, termasuk daerah dengan tanah buruk. Keempat, cara ini memungkinkan hasil maksimum dari penanaman sayur dan buah tanpa bergantung pada cuaca.

Itulah penjelasan singkat mengenai budidaya tanaman hidroponik mudah untuk lahan kecil. Budidaya ini sangat dapat dilakukan di rumah saja. Jadi, tak perlu khawatir lagi apabila hanya memiliki lahan kecil yang sangat terbatas. 

Check Also

Beasiswa s2 Jepang

Daftar Beasiswa S2 Jepang yang Menarik Dicoba

Kendala biaya, kini bukan lagi menjadi hal utama bagi orang yang ingin melanjutkan pendidikan S2, …